
Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting dalam kehidupan, terutama bagi remaja dan calon pengantin. Kurangnya pemahaman mengenai kesehatan reproduksi dapat menyebabkan berbagai permasalahan, seperti pernikahan dini, kehamilan tidak terencana, penyakit menular seksual (PMS), hingga stunting pada anak. Oleh karena itu, penyuluhan dan pelatihan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin sangat diperlukan untuk membangun generasi yang sehat, berkualitas, dan siap menghadapi kehidupan berkeluarga.
Penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai perkembangan tubuh, kesehatan seksual, dan pentingnya menjaga organ reproduksi. Adapun beberapa aspek utama yang disampaikan dalam penyuluhan ini ialah pemahaman tentang sistem reproduksi, perbedaan sistem reproduksi laki-laki dan perempuan, perubahan tubuh saat pubertas dan cara menghadapinya, fungsi dan peran hormon dalam perkembangan seksual. Pencegahan kehamilan tidak direncanakan dan penyakit menular seksual, risiko kehamilan di usia remaja bagi kesehatan ibu dan bayi, bahaya pergaulan bebas dan pentingnya menjaga batasan diri dan cara mencegah penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS dan sifilis.
Adapun dampak pernikahan dini diantaranya berisiko kepada kesehatan ibu muda dan bayi, termasuk stunting, dapat berdampak pada psikologis dan sosial dari pernikahan dini, pentingnya kesiapan mental, emosional, dan finansial sebelum menikah.
Selain itu calon pengantin perlu memahami kesehatan reproduksi agar dapat merencanakan keluarga yang sehat dan bahagia. Tak hanya itu bagi calon pengantin juga harus siap fisik dan mental sebelum menikah (pentingnya kesiapan mental dan emosional dalam pernikahan, peran pasangan dalam mendukung kesehatan reproduksi satu sama lain & manajemen konflik dalam rumah tangga), Perencanaan Kehamilan dan KB (Metode kontrasepsi yang aman dan sesuai dengan kondisi pasangan, pentingnya jarak ideal antar kehamilan untuk kesehatan ibu dan anak, konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum merencanakan kehamilan), Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin (Pemeriksaan TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes) untuk mendeteksi infeksi yang bisa membahayakan janin, Cek kesehatan reproduksi, termasuk kondisi rahim dan sperma, Vaksinasi pranikah, seperti vaksin HPV dan hepatitis B, untuk mencegah infeksi berbahaya), Pencegahan Stunting dan Gizi Sehat bagi Calon Ibu (Konsumsi makanan kaya zat besi, protein, dan asam folat sebelum hamil, pentingnya menjaga berat badan ideal untuk kesuburan, peran calon ayah dalam mendukung kesehatan istri dan calon anak).
Penyuluhan dan pelatihan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin sangat penting untuk membangun generasi yang sehat dan berkualitas. Dengan memahami kesehatan reproduksi, remaja dapat membuat keputusan yang lebih bijak, sedangkan calon pengantin dapat mempersiapkan diri untuk kehidupan berkeluarga yang sehat dan harmonis. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah sangat diperlukan dalam upaya edukasi ini
Terkait hal tersebut kami dari pemerintah Desa Batur Utara melakukan Peyuluhan/Pelatihan Reproduksi Remaja di Balai Serba Guna Desa Batur Utara pada hari Kamis (6/3) tahun 2025 pada pukul 10.00 wita oleh Ketua IpeKB Kabupaten Bangli (I Wayan Kariasa) dengan materi yang di sampaikan melalui Power Point tentang program Desa Batur Utara (Selamat Menempuh Hidup Baru). Persiapan dalam menjalankan sebuah prosesi pernikahan maka sasarannya pasti remaja untuk mematangkan kesiapan mereka.
Calon Pengantin adalah Para Remaja yang akan melangsungkan pernikahan yang sudah siap akan pernikahan. Pengertian dan Tujuan Perkawinan adalah ikatan lahir batin yang menyatukan dua visi dan misi yang berbeda dengan tujuan salah satunya ingin memiliki keturunan yang sehat. Jika tidak memahami itu maka yang terjadi adalah kehidupan yang kurang harmonis dalam berkeluarga. Sebelum menikah harus betul-betul memahami misi maupun karakter masing-masing.
Tugas Utama Keluarga memenuhi Kebutuhan Jasmani dan Rohani, belajar berkeluarga sampai kita tua bahkan sampai ajal menjemput. Stunting di Kabupaten Bangli saat ini mencapai 10.5%. Bagi Bapak/Ibu yang punya anak remaja sering-seringlah ajak berbicara tentang hubungan yang sehat agar tidak terjadi kehamilan di luar pernikahan. Adapun 8 Fungsi dalam Keluarga diantaranya Agama, Cinta dan Kasih Sayang, Reproduksi, Perlindungan, Pendidikan, Sosial Budaya, Ekonomi, Lingkungan.
Adapun Perencanaan Persiapan Pernikahan diantaranya ada persiapan kesehatan agar tidak KEK, kemudian pemeriksaan hemoglobin, dan kesehatan remaja lainnya melalui screning kesehatan, menjaga kesehatan juga bisa di pengaruhi melalui pakaian yang bersih, kemudian persiapan psikologi jika ada kekerasan dalam rumah tangga agar bisa dihindari, persiapan keuangan karena ekonomi juga penting dalam pernikahan agar bisa terjalin hubungan yang harmonis dan juga persiapan pemahaman hidup untuk saling memahami pasangan ysng sangat di pentingkan sehingga 3 point diatas bisa terpenuhi.

