
Sabtu, 7 Juni 2025 – Hari ini umat Hindu di Bali memperingati Tumpek Krulut, sebuah hari suci yang memiliki makna mendalam tentang kasih sayang, harmoni, dan keindahan hidup. Di tengah semarak perayaan, Pura Manik Geni di Desa Batur Utara menjadi saksi pelaksanaan upacara Tumpek Krulut yang berlangsung penuh makna spiritual.
umpek Krulut?
Tumpek Krulut adalah salah satu dari rangkaian Tumpek yang diperingati setiap Saniscara Kliwon Wuku Krulut dalam kalender Bali. Hari ini secara khusus dipersembahkan sebagai penghormatan terhadap seni suara, gamelan, dan segala bentuk keindahan yang membawa ketenteraman jiwa. Nama “Krulut” sendiri mengandung arti kasih atau cinta, menjadikan hari ini kental dengan nuansa hari kasih sayang ala Bali.
Kasih Sayang dalam Nuansa Lokal
Berbeda dengan konsep komersial Hari Valentine di dunia Barat, kasih sayang dalam Tumpek Krulut lebih bersifat spiritual dan universal. Ini adalah bentuk cinta terhadap alam semesta, Tuhan, seni, budaya, dan sesama makhluk hidup. Di Bali, kasih sayang tidak sekadar ditunjukkan lewat kata atau hadiah, tetapi melalui persembahan, kesenian, dan ketulusan hati
Upacara di Pura Manik Geni: Simbol Cinta dan Harmoni
Pelaksanaan Tumpek Krulut di Pura Manik Geni, Desa Batur Utara, hari ini berlangsung dengan penuh kekhusyukan, pelaksanaan ini berlangsung khusus untuk menghaturkan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, khususnya dalam manifestasinya sebagai dewa seni dan harmoni. Gamelan dan kidung-kidung suci turut dilantunkan sebagai persembahan cinta terhadap nilai-nilai luhur budaya Bali.
Hari Tumpek Krulut pada Sabtu, 7 Juni 2025 ini adalah pengingat bahwa cinta tidak hanya berbicara soal pasangan, tetapi tentang bagaimana kita mencintai hidup ini secara utuh—dalam diamnya gamelan, dalam teduhnya doa, dan dalam hangatnya gotong royong masyarakat Bali. Dari Pura Manik Geni, Desa Batur Utara, Bali kembali menunjukkan kepada dunia bahwa cinta adalah budaya.